Sejarah Bitcoin Serta Penyebab Naiknya Harga

Sejarah Bitcoin Serta Penyebab Naiknya Harga

Kali ini, saya akan bahas topik yang sering sekali di-request yaitu tentang cryptocurrency yang paling populer yaitu Sejarah Bitcoin Serta Penyebab Naiknya Harga. Mungkin sebagian dari kamu pernah mendengar, kalau harga Bitcoin sempat naik gila-gilaan selama sepuluh tahun terakhir. 

Padahal waktu awal mulai didirikan, harga satu Bitcoin itu tidak sampai Rp100, pokoknya murah sekali seolah-olah tidak ada nilainya. Tetapi seiring berjalannya waktu, harga Bitcoin terus melonjak dari beberapa puluh rupiah jadi beberapa ratus rupiah.

Sejarah Bitcoin Serta Penyebab Naiknya Harga btc


Terus merangkak naik lagi sampai beberapa ribu rupiah, sampai harganya tembus jutaan rupiah dan pada puncaknya di tanggal 16 Desember 2017 satu Bitcoin sempat menyentuh harga Rp260 juta. Coba kalian bayangkan, satu Bitcoin yang tadinya dihargai kurang dari Rp100 naik jadi Rp260 juta dalam waktu tujuh tahun.

Makanya banyak orang yang menyesal, coba saja dulu membeli Bitcoin waktu harganya masih murah, mereka yang beli dan tetap menyimpan Bitcoin pasti sudah menjadi miliarder atau bahkan triliuner. Tapi di sisi lain, ada banyak juga orang yang jatuh bangkrut gara-gara Bitcoin.

Kebanyakan mereka yang bangkrut adalah mereka yang ikut-ikutan membeli Bitcoin pas harganya sudah tinggi sekali. Karena tergiur dengan kenaikan harga Bitcoin yang fantastis, mereka hanya berspekulasi kalau harganya akan terus naik tapi tidak faham apa itu Bitcoin.

Mereka panik melihat fluktuasi harga yang naik turun secara drastis, dan akhirnya terpaksa jual Bitcoin mereka di harga yang jauh lebih murah dibanding harga beli. Dan akhirnya mengalami kerugian yang parah.

Sampai sekarang masih banyak orang yang membicarakan Bitcoin tapi sebatas tentang kenaikan dan penurunan harganya yang tinggi sekali. Jarang sekali ada yang benar-benar faham apa itu cryptocurrency secara umum dan khususnya Bitcoin.

Makanya pada artikel kali ini saya tidak akan membahas tentang fluktuasi harga Bitcoin, saya akan membahas tentang bagaimana sejarah Bitcoin?. Sebetulnya, apa tujuan pembuatan Bitcoin? apa sih fungsinya? dan apa kelebihan serta kekurangannya?.


Sejarah Cryptocurrency dan Bitcoin

cryptocurrency itu apa sih? Sesuai namanya, cryptocurrency adalah bentuk simpanan digital yang proses transfernya menggunakan teknik kriptografi atau sandi rahasia. Peredaran cryptocurrency ini tidak dikendalikan oleh satu lembaga seperti bank sentral ataupun perusahaan tertentu melainkan dengan server yang terpencar-pencar yang sifatnya terdesentralisasi.

Sebetulnya untuk apa sih membuat cryptocurrency? Apakah ada yang salah dengan sistem keuangan digital tradisional?. 

Para penggagas awal cryptocurrency ini memiliki pemikiran jika perputaran uang dalam ekonomi harusnya dapat dilakuin setiap orang secara independen. Transaksi keuangan tanpa harus melalui pihak ketiga yang jadi perantara seperti bank atau perusahaan penyedia dompet digital.

Proses penerbitannya pun tidak dimonopoli oleh satu institusi seperti bank sentral, karena jika ada pihak ketiga yang jadi perantara proses transaksi ekonomi yang terjadi akan dimonitor dengan ketat. Distribusi dan peredaran uang juga dikendalikan menggunakan suku bunga dan proses penerbitan uangnya dimonopoli oleh bank sentral.

Tidak hanya itu aja, layanan penyimpanan atau proses transfer pun dikenai biaya yang lumayan mahal oleh pihak bank. Nah, cryptocurrency ini hadir dan menawarkan solusi agar setiap orang dapat melakukan proses transaksi ekonomi secara independen.

Menggunakan sistem yang tidak bisa dikendalikan oleh siapapun. Tetapi memiliki jaringan yang bisa mendokumentasikan setiap transaksi secara otomatis tanpa harus ada institusi yang mengelola. 

Menarik sekali bukan idenya, sebetulnya gagasan awal cryptocurrency ini sudah ada sejak tahun 1998. Tapi saat itu, secara teknis sistem ini belum dapat diimplementasiin karena kalau tidak ada pihaknya mencatat setiap transaksi setiap orang jadi dapat menduplikasi uang digital sebanyak mungkin.

Masalah itu akhirnya diselesaikan pada tahun 2008, oleh orang yang misterius sekali dan menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto. Dengan menggunakan teknologi blokchain, pada bulan Januari tahun 2009, konsep cryptocurrency dengan teknologi blockchain ini diluncurkan untuk pertama kalinya dan diberi nama Bitcoin.

Dapat dibilang Bitcoin ini adalah cryptocurrency pertama yang sukses dibuat, lalu bagaimana ceritanya Bitcoin dapat terdistribusi ke banyak orang dan setiap orang dapat saling bertransaksi menggunakan Bitcoin?


Pertama, Bitcoin harus memiliki jaringan, tetapi jaringan itu tidak boleh terpusat pada satu server, tidak boleh dikelola oleh satu perusahaan dan tidak boleh ada yang mengendalikan. Memangnya kenapa Bitcoin tidak boleh ada yang mengendalikan?

Karena jika Bitcoin dapat dikendalikan oleh satu pihak, ujung-ujungnya sama saja seperti mata uang digital saat ini yang dikendalikan oleh bank sentral. Ataupun oleh server perusahaan tertentu, lalu caranya gimana?

Caranya adalah dengan membuat banyak komputer rumahan di seluruh dunia menjadi server. Lokasi server yang terpencar-pencar dan berfungsi untuk menyimpan, merekam, dan mengkonfirmasi seluruh data transaksi Bitcoin.

Para penggagas awal Bitcoin seperti Satoshi, Hal Finney, Gavin, dkk mulai mempopulerkan konsep ini dengan cara membujuk temen-temennya untuk menjadi server-server Bitcoin. Bagaimana caranya agar sebuah komputer dapat menjadi server Bitcoin?

Komputer ditugaskan untuk menyelesaikan sandi matematika di jaringan blockchain. Jika komputer itu dapat nyelesaiin sandi matematika tersebut, komputer tersebut akan mendapatkan hadiah berupa Bitcoin.

Selain itu, komputer tersebut juga akan berfungsi sebagai server di antara banyak jaringan server yang bertugas untuk merekam dan mengkonfirmasi proses transfer Bitcoin di seluruh dunia. Itu sebabnya mengapa jaringan ini bernama blockchain.

Orang-orang yang mengoperasikan komputer server tersebut sering disebut sebagai Bitcoin miners atau penambang Bitcoin. Dengan adanya jaringan server yang terpencar-pencar atau blockchain transaksi Bitcoin dapat dilakukan secara independen tanpa harus melalui perantara bank atau perusahaan tertentu.

Seperti itulah cara kerja dan nilai jual fungsional dari Bitcoin itu sendiri. Misalnya kamu akan transfer uang dari Indonesia ke negara lain bisa transfer uang lewat bank atau institusi keuangan tertentu dan bayar biaya layanan.

Proses transfer ini memakan waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari kerja, belum lagi diperlukan kehadiran institusi keuangan dari pihak pengirim maupun pihak penerima di lokasi geografis masing-masing. Dengan cryptocurrency, semua orang dapat melakukan transfer dari seluruh dunia hanya dalam waktu beberapa menit saja, tanpa perlu ada perantara sama sekali.

Karena yang melakukan verifikasi transfernya itu adalah jaringan blockchain yang terpencar-pencar di seluruh dunia. Jadi ada banyak persepsi negatif terkait cryptocurrency, khususnya Bitcoin di fase awal.

Bitcoin sempat populer dan dipakai sebagai mata uang dark web untuk transaksi barang-barang ilegal. Dan juga sebagai instrumen donasi ke wikileaks sebuah media yang nyebarin informasi rahasia pemerintah.

Maka dari itu, Satoshi pernah berkata di forum kriptografi sebelum akhirnya menghilang dan tidak ada yang tahu identitasnya sampai sekarang. Terlepas dari itu, penggunaan Bitcoin terus naik dengan fantastis sejak Maret 2010

ketika bitcoinmarket.com mulai beroperasi sebagai Bitcoin exchange pertama di dunia.

Pada bulan Mei 2010, Laszlo Hanyecz, seorang programmer dan penggiat kriptografi untuk pertama kalinya melakukan transaksi konsumsi menggunakan Bitcoin. Dia meminta member di sebuah forum untuk membelikan dua box pizza dan dibayar sebesar 10.000 Bitcoin.

Saat itu, satu Bitcoin hanya sekitar Rp50 saja dan harga 2 box pizza setara dengan Rp500.000. tapi saat artikel ini dibuat, nilai dari 10.000 Bitcoin itu setara dengan Rp1,6 trilliun.

Bayangkan kenaikan harga Bitcoin sejak pertama kali beredar sudah jutaan persen, mungkin kamu penasaran, apa sih yang membuat harga Bitcoin naik setinggi itu?.

Penyebab Fluktuasi Bitcoin

Sesuai hukum ekonomi, kenaikan harga sebuah barang selalu disebabkan oleh dua hal:

  • Pertama, banyaknya permintaan terhadap barang tersebut.
  • Kedua, keterbatasan atau kelangkaan dari barang tersebut.

Dari sisi kelangkaan, Satoshi Nakamoto dan para programmer awal Bitcoin membatasi jumlah Bitcoin yaitu maksimal 21 juta unit Bitcoin. Jumlah tersebut baru akan tercapai pada tahun 2140, jadi bisa dibilang, jumlah Bitcoin itu terbatas dan tidak ada seorangpun yang bisa memproduksi lebih dari jumlah tersebut.

Dari sisi permintaan, penggunaan Bitcoin mulai sebagai mata uang dan komoditas yang diperjualbelikan pada bursa cryptocurrency dengan volume transaksi yang terus naik dari tahun ke tahun. Kamu harus tahu juga, salah satu kelemahan Bitcoin adalah fluktuasi nilainya yang sangat agresif.

Bayangin, setelah Bitcoin menyentuh harga tertingginya di Juni 2011, di angka 30 dollar, harganya turun 93%, sampai menyentuh 2 dollar di Desember 2011. Begitu juga ketika Bitcoin nyentuh harga 1.200 dollar di November 2013 harganya turun 83% menjadi 200 dollar pada bulan Maret 2015.

Ketika harga Bitcoin menyentuh rekor tertingginya pada 19.000 dollar di akhir tahun 2017, harganya sempet turun 84% menjadi 3.000 dollar pada Desember 2018. Makanya, terlepas dari banyak cerita manis yang kita dengar dari para investor dan penambang Bitcoin.

Tak jarang juga kita mendengar berita buruk dari banyak orang yang mengalami kerugian parah bahkan bangkrut gara-gara berspekulasi saat melakukan transaksi jual-beli cryptocurrency. Karena fluktuasi harga yang tinggi ini, tak jarang juga pelaku pasar modal dan trader forex di seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam perdagangan cryptocurrency untuk mendapatkan keuntungan berupa capital gain.

Di Indonesia sendiri, Bitcoin berstatus sebagai komoditas aset digital yang bisa diperjualbelikan, tetapi belum diakui sebagai alat pembayaran yang sah sampai saat ini. Sudah ada banyak platform yang bisa memperdagangkan Bitcoin di Indonesia menggunakan mata uang Rupiah.

Pertanyaannya, bagaimana masa depan Bitcoin atau cryptocurrency yang lain sepertri Teknologi Ethereum, Bitcoin Cash, Litecoin, dan lain-lain? Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Sejauh mana cryptocurrency ini dapat diterima oleh publik dan penggunaannya dapat semakin aktif atau malah. Cryptocurrency ternyata hanya sebatas komoditas digital yang diperjualbelikan dan harganya akan terus berfluktuasi berdasarkan spekulasi saja.

Satoshi sendiri pernah berkata "I'm sure that in 20 years, there will either be very large transaction volume or no volume". Pada saat kamu membaca artikel ini di masa depan, berapa sih harga Bitcoin saat itu?


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer